Through The Lens: Vony Wong

Cerita soal koneksinya bersama kamera sejak kecil.

Seni
11.6K

Through The Lens adalah rubrik khusus yang menghighlight para fotografer dari berbagai macam style fotografi, mulai dari portrait, landscape, fine art, fashion, sampai dokumenter. Lewat Through The Lens, tiap fotografer yang kami hadirkan akan memberikan insight mengenai karya beserta approach menarik mereka dalam memotret.


Semua orang tentu bisa menekuni bidang fotografi, tapi mungkin tidak semuanya berkomitmen buat jalaninnya sebagai sebuah hobi maupun profesi. Hal ini juga terjadi di Vony Wong, seorang fotografer yang punya fokus dalam beberapa sytle photography, mulai dari portrait, art, fashion, still life, dan masih banyak lagi. 

Wanita yang kerap disapa Vony ini mengaku menekuni bidang fotografi sejak masih berstatus mahasiswa, tapi jauh sebelum itu Ia udah mulai menyukai foto-foto menggunakan kamera digital pocket Olympus 8MP yang dibelikan oleh orang tuanya. 

Karya-karyanya udah melalang buana dalam berbagai fashion editorial, brand, dan project komersial lainnya. Nggak cuman itu, karya dari Vony juga sempat dijadikan sebagai poster film, seperti Cinta Pertama, Kedua, & Ketiga dan series Surat Cinta Untuk Starla serta The Sexy Doctor Is Mine Season 1

Dalam Through The Lens kali ini Hypebeast Indonesia berkesempatan buat ngobrol bareng sama Vony buat bahas seputar awal mula terjun ke dunia fotografi sampe satu tokoh yang pengen Ia fotoin. 


HB: Hai Vony, ceritain dong gimana awal mulanya terjun ke dunia photography?

Vony Wong (Vony): Dulu banget, pas duduk di bangku sekolah dasar, aku inget banget pengen beli kamera digital pocket Olympus 8MP, yang pas itu aku gak ngerti sama sekali cara pakainya. Tapi pengen banget punya karena tampilannya dan sampai akhirnya dibeliin beneran. Dan dari sana mulai foto-foto iseng deh, fotoin papa lagi tidur, mama lagi masak, pokoknya gak penting banget deh. 

Tapi next nya mungkin seperti anak kecil pada umumnya kali ya, yang gampang bosenan, akhirnya aku nemuin medium lain yang gak kalah menarik yaitu handphone jadul papa di kala itu (hp Nokia jadul yang terbilang canggih pada masanya). Dari sini lah, karena kebosanan tadi mulai terbentuk kebiasaan foto yang makin aneh dan iseng lagi, mulai dari foto pasir, batu, rumput, dan segala hal yang ada di sekitar rumah aku pada waktu itu hahaha..

Foto-foto yang dulunya aku ambil itu mungkin gak ada artinya untuk beberapa orang, tapi ternyata semua itu ada artinya buat papa dan mama ku, yang selalu kasih aku kalimat kalimat dorongan buat terus berkarya. Foto yang aku ambil semua dibilang hebat sama mereka, mungkin ini ya yang akhirnya bikin aku confident buat foto terus, sampai aku SMP, SMA, dan akhirnya kuliah dan disanalah baru lama lama serius untuk beli kamera DSLR dan jalanin hobi foto ini yang berakhir jadi fokus pekerjaan ku sampai sekarang.

Kesimpulan, awal mula terjun ke dunia fotografi karena hobi. Tapi dari dulu kecil udah berasa kaya ada koneksi aja sama kamera. It’s a little bit weird ya.

HB: Portfolio banyak dalam karya portrait, apa yang bikin lo fokus ke field ini?

Vony: Fokus fotografi ku bisa dibilang sangat versatileTerkadang aku bisa seneng banget ambil foto portrait, tapi kadang aku juga bisa seneng banget ambil foto fashion, still life, art, dan berbagai foto komersil juga. Menurutku dari tiap fields ini tantangannya semua berbeda beda dan seru banget, yang bikin aku sampai sekarang masih bingung kalau orang nanya, fokus fotografi nya apa. Tapi satu hal yang pasti, semua hal yang berhubungan dengan seni in general (which is luas banget ya) hahaha.. Aku suka banget!

HB: Gimana lo nge-develop style fotografi lo saat ini?

Vony: Style fotografi makin dicari, sebenernya makin bikin kita bingung ya, karna gak ada abis abisnya. Tapi ini juga yang bikin aku jadi seneng fotografi karena gak ada batas batas tertentu untuk nge-develop style dan teknis kita. Tiap ngeliat suatu hal baru, mempelajari teknis baru, ngerasain pengalaman baru, kita secara gak sadar kan nge-develop pemikiran kita sendiri ya. Simple-nya dari hanya sekedar membaca buku, denger musik, atau menonton film baru atau lama, dan lainnya bisa juga kan jadi suatu inspirasi baru buat kita berkarya. 

I’m just enjoying the process. Apa yang aku rasa asik buat di explore pada saat tertentu pasti akan aku explore langsung, apalagi fotografi tuh kadang semua tentang kolaborasi.

HB: Karya apa yang paling berkesan buat perjalanan karir lo?

Vony: Waktu itu Jakarta dan sekitarnya pernah jadi kota yang sangat berpolusi di peringkat dunia, isu polusi ini lagi lagi sudah bertahan sedemikian rupa bertahun tahun lamanya, tapi masih jadi masalah sampai sekarang. Waktu itu dua hari sebelum hari 17 an, dan akhirnya muncul ide untuk menaikan awareness ini. Dengan membuat karya bertemakan polusi di Jakarta dan sekitarnya.

HB: Gimana caranya buat tetep bikin karya lo tetep fresh tanpa ngilangin signature style lo?

Vony: Sampai sekarang masih bingung kalau ditanya mengenai signature style aku, karena sampai sekarang aku masih giat untuk belajar mengenai rasa dan juga teknis. I guess our signature style will come out by itself without us having to deliberately determine it.

HB: Menurut lo, hal apa yang paling diutamakan dalam portrait photography?

Vony: Bisa membentuk koneksi antara kita dengan orang yang kita foto itu penting. They are the stars. Our job is just to bring out that light and soul.

HB: Ada gak satu tokoh yang pengen banget lo fotoin?

Vony: Call me a dreamer. But I dreamed of being able to photograph G-Dragon from the past until now. Semoga suatu saat impian ini tercapai ya!🤞

Sampai sekarang masih bingung kalau ditanya mengenai signature style aku, karena sampai sekarang aku masih giat untuk belajar mengenai rasa dan juga teknis. I guess our signature style will come out by itself without us having to deliberately determine it.

I’m just enjoying the process, apa yang aku rasa asik buat di explore pada saat tertentu pasti akan aku explore langsung, apalagi fotografi tuh kadang semua tentang kolaborasi.

Bisa membentuk koneksi antara kita dengan orang yang kita foto itu penting. They are the stars. Our job is just to bring out that light and soul.

Baca Artikel Lengkap

Baca Berikutnya

Through The Lens: Christian Lucas Benedict
Seni

Through The Lens: Christian Lucas Benedict

Cek gimana style photography-nya yang minimalist dan clean buat fashion editorial.

Through The Lens: Narendra Kameshwara
Seni

Through The Lens: Narendra Kameshwara

Cek gimana skate berhasil mempengaruhi dan membawa Nareend jadi professional photographer di sini.

Through The Lens: Thomas Sito
Seni

Through The Lens: Thomas Sito

Storytelling style, gear, dan proses kolaborasinya bareng LEMAIRE.


Cabaret Noir Pertama di Bali: Halloween Party Eksklusif di The Iron Fairies
Hiburan

Cabaret Noir Pertama di Bali: Halloween Party Eksklusif di The Iron Fairies

Experience Halloween with Dark Cabaret vibes, exclusive performances, and DJ sets to light up the night.

Marc Rebillet Bakal World Tour di La Brisa Bali
Musik

Marc Rebillet Bakal World Tour di La Brisa Bali

Berlangsung di tanggal 9 Maret 2024.

Ernest Prakasa: Influence Comedy Dalam Film
Seni

Ernest Prakasa: Influence Comedy Dalam Film

Bahas seputar awal mula terjun ke film sampe mimpi besar bareng Imajinari.

SSUNDAY x ONE N’ ONLY Third Collection
Fashion

SSUNDAY x ONE N’ ONLY Third Collection

Nampilin enam pilihan long slevee.

ANAABU Hadirkan Koleksi Terbaru Mereka, "Terus Tumbuh"
Fashion

ANAABU Hadirkan Koleksi Terbaru Mereka, "Terus Tumbuh"

Jadi artikel buat sambut Eid Mubarak 2024.

Kinjaz Hadirkan Capsule Collection Bareng Easy Demons Club
Fashion

Kinjaz Hadirkan Capsule Collection Bareng Easy Demons Club

Available di tanggal 3 Maret 2024.


Ballers Club Studio Ngerilis Koleksi Terbaru Mereka, “R.F.D.B”
Fashion

Ballers Club Studio Ngerilis Koleksi Terbaru Mereka, “R.F.D.B”

Terinspirasi dari sepak bola Spanyol.

ZOO Bikin Collaborative Collection Bareng AGLXY
Fashion

ZOO Bikin Collaborative Collection Bareng AGLXY

Cek detail lengkapnya di sini.

IMANUEL Hadirkan Debut Collection Mereka, “The Beginning of The End”
Fashion

IMANUEL Hadirkan Debut Collection Mereka, “The Beginning of The End”

gabungin military elements, traditional menswear, dan sentuhan elegan.

Denny Novikar Bikin Exhibition Bareng Rama Indirawan, “PLEASURE & PRESSURE”
Seni

Denny Novikar Bikin Exhibition Bareng Rama Indirawan, “PLEASURE & PRESSURE”

Berlangsung di Copenhagen Berawa, Bali.

Gangsar: Nama dan Identitas Baru dari Rollfast
Musik

Gangsar: Nama dan Identitas Baru dari Rollfast

Bakal melakukan debut di Joyland Festival Bali 2024.

More ▾