St. Vincent Bahas Inspirasi Album “All Born Screaming” dan Persiapannya di Joyland Festival Jakarta 2024
Cek interview kami selengkapnya di sini.
Musisi asal Amerika Serikat, Annie Clark, atau yang lebih dikenal dengan nama St. Vincent, siap tampil di Indonesia untuk pertama kalinya pada Joyland Festival Jakarta 2024. Penampilannya pada November nanti tentu sangat dinantikan oleh para penggemarnya, karena ini akan menjadi debut St. Vincent di Tanah Air.
Mengawali karirnya sejak tahun 2007 dengan album debut Marry Me, St. Vincent sukses menempatkan dirinya sebagai salah satu ikon di ranah musik alternatif. St. Vincent dikenal dengan permainan gitar yang kompleks, serta gaya musik eksperimental yang memadukan unsur rock, pop art, jazz, dan elektronik.
Beberapa lagu ikonik dari St. Vincent yang wajib didengar adalah “Digital Witness” (2014), “Los Ageless” (2017), “Cruel” (2011), dan “New York” (2017). Pada tahun 2015, St. Vincent memenangkan Grammy Award untuk kategori Best Alternative Music Album lewat album self-titled-nya, St. Vincent (2014). Prestasi ini membuatnya menjadi wanita pertama dalam 20 tahun yang memenangkan kategori tersebut.
Album terbarunya, All Born Screaming, dirilis pada April 2024 dan dipastikan akan menjadi salah satu karya yang paling dinantikan oleh penggemarnya di Joyland Festival Jakarta 2024.
Menyambut penampilannya yang sangat dinantikan ini, Hypebeast Indonesia berkesempatan untuk berbincang dengan St. Vincent tentang album All Born Screaming dan persiapannya menjelang tampil di Jakarta.
HB: Hai, St. Vincent, boleh share nggak cerita di balik album All Born Screaming dan apa yang bedain sama karya-karya kamu sebelumnya?
St. Vincent: Menurutku, All Born Screaming adalah record album yang cukup sederhana dalam hal tema. Ini tentang kehidupan dan kematian, kelahiran, dan cinta, karena pada dasarnya itulah yang kita miliki. Berbeda dengan album-album sebelumnya, kali ini aku nggak terlalu banyak mendekonstruksi gagasan persona atau menggunakan ironi.
Album ini lebih tentang kegilaan kondisi manusia, betapa indahnya hidup, betapa singkatnya hidup, dan bagaimana meskipun ada perjuangan atau kesedihan, kita harus terus melangkah. Dan kita bisa terus melangkah, itu luar biasa.
“Apakah ada makanan yang ingin aku coba saat di Jakarta? Aku ingin mencoba ikan pari.”
HB: Album ini ngelibatin banyak kolaborator ternama, apa alasan di baliknya dan gimana mereka kasih pengaruh ke album itu?
St. Vincent: Yes, aku memproduksi album ini sendiri, dan ada beberapa lagu yang menurutku, “Siapa yang seharusnya memainkan drum di lagu ini? Dave Grohl.” Dan kebetulan, aku cukup beruntung bisa menyebutnya sebagai teman. Jadi aku menghubunginya dan berkata, “hey, check out this song that I’m working on. Would you want to come over and play drums on it?” Dan dia bilang, “Cool.” Lalu ada temanku, Kate Lebon, salah satu penulis lagu favoritku sepanjang masa, yang juga kebetulan salah satu sahabatku. Aku mengajaknya masuk saat aku merasa kelelahan.
Aku sudah menghabiskan begitu banyak waktu untuk musik ini, sendirian di ruangan, sampai aku tidak bisa melihat gambaran besarnya. Kate datang, memainkan bass di beberapa lagu, bernyanyi, dan memberikan suara yang penuh kesabaran dan akal sehat ketika aku sangat membutuhkannya. Small but mighty crew of musicians playing on this record.
HB: Gimana cara kamu bawa energi All Born Screaming di Joyland Festival nanti? Apa yang bisa diharapkan sama penonton?
St. Vincent: Aku udah bawain album ini di dalam tur. Dan menurutku, di satu sisi, pertunjukan ini seperti pertunjukan rock yang total. Di sisi lain, kami juga pergi ke tempat-tempat yang lembut dan indah. Dan akhirnya, pertunjukan ini berakhir dengan rave yang menggembirakan, tahu? Menurutku, kami benar-benar melalui banyak portal dalam pertunjukan ini, tapi band ini juga merupakan band live yang luar biasa.
And we’re just gonna, let’s, let’s go crazy, you know? Okay.
“All Born Screaming adalah record album yang cukup sederhana dalam hal tema. Ini tentang kehidupan dan kematian, kelahiran, dan cinta, karena pada dasarnya itulah yang kita miliki.”
HB: Jakarta bakal jadi titik baru buat kamu di tur ini, apa yang kamu harapkan dari Jakarta? Apakah kamu pernah cobain makanan, musik, atau kota-kotanya?
St. Vincent: Ya, aku tidak sabar untuk mencoba semuanya. Aku sangat bersemangat. Aku bersemangat memainkan musik ini untuk orang-orang, menurutku. Dan dari semua yang pernah aku alami, orang-orangnya begitu berbesar hati dan antusias, tahu, sangat bersemangat. Di sini juga ada skena musik yang luar biasa.
Jadi aku merasa terhormat dan beruntung bisa menjadi bagian dari itu untuk sementara waktu. Apakah ada makanan yang ingin aku coba saat di Jakarta? Aku ingin mencoba ikan pari.
“Di satu sisi, pertunjukan ini seperti pertunjukan rock yang total. Di sisi lain, kami juga pergi ke tempat-tempat yang lembut dan indah.”
HB: Ini adalah tur pertama kamu di Indonesia, right?
St. Vincent: Ini pertunjukan pertamaku di Indonesia. Sekitar 10 tahun lalu ada waktu singkat di sela-sela tur Australia dan Taiwan, dan aku serta band ku sempet menghabiskan seminggu di Bali. Karena lebih mudah untuk tinggal di Bali selama seminggu daripada pulang dan kemudian terbang jauh lagi. Jadi aku tahu itu sangat turistik, tapi aku menyukainya. Tempatnya luar biasa, dan lagi, orang-orangnya sangat ramah dan hangat. Aku bersumpah, aku belum pernah melihat satu keluarga berisi lima orang naik satu motor, tapi di sana, seluruh keluarga berhasil bepergian bersama di satu motor kecil.
View this post on Instagram